Waktu itu lagi bosen nonton film Korea, anime, kartun juga.
Trus tiba-tiba keinget film A Little Thing Called Love. Jangan bilang ngga
tahu, itu film Thailand yang terkenal banget. Kenal Nam sama Shon ‘kan?
Nah waktu itu pilihanku jatuh ke May Who. Entahlah, liat
komentar-komentarnya kok positif. Katanya lucu gitu. Ya udah deh klik.
Selayaknya film Thailand lainnya. Di sini, yang diceritakan
pertama kali bukan tokoh utama. Melainkan seluruh tokoh. Jadi si tokoh utama
ini bermonolog tentang sekolahnya. Kalo ngga salah, katanya ada enam golongan
di sekolahnya itu. Yaitu pembully, grup cantik, grup unik, grup olahraga, grup
yang berisi siswa-siswa biasa dan seorang yang bisa segala-galanya. Nah, si
tokoh utama ini masuk ke grup yang berisi siswa-siswa biasa. Namanya adalah
Pong wkwkwkwk singkat banget yak.
Pong ini sudah masuk grup siswa biasa, dia juga invisible man. Jadi ngga ada seorang pun yang kenal dia kecuali grup pembully. Dia ini jatuh cinta pada seorang eum … apa ya … aku ngga tahu apa sebutannya. Pokok si cewe yang dia suka ini menjadi semacam moderator untuk grup penyemangat(?) gitulah. Namanya Ming. Tapi Pong ini ngga bisa mengungkapkan secara langsung. Dia cuma bisa melihat dari jauh aja. Semacam secret admirer gitu.
Pong ini sudah masuk grup siswa biasa, dia juga invisible man. Jadi ngga ada seorang pun yang kenal dia kecuali grup pembully. Dia ini jatuh cinta pada seorang eum … apa ya … aku ngga tahu apa sebutannya. Pokok si cewe yang dia suka ini menjadi semacam moderator untuk grup penyemangat(?) gitulah. Namanya Ming. Tapi Pong ini ngga bisa mengungkapkan secara langsung. Dia cuma bisa melihat dari jauh aja. Semacam secret admirer gitu.
Namanya juga cowo ya. Sewaktu Pong disuruh grup pembully buat jagain bola, bolanya tuh dicuri sama anak-anak nakal gitu. Nah pas Pong minta balik si bola, sama anak-anak nakal itu bolanya ditendang sampe kena kaki Ming. Di notice doi pasti seneng ‘kan :”D Nah Pong ini minta si Ming buat ngasih bolanya. Sama Ming bolanya ditendang. Nah, saat itu juga dia melihat sesuatu dari balik rok si Ming XD Begitu pulang, dia langsung tuh gambar kejadian itu di bukunya. Namanya juga cowo. Pasti tahu lah gambarnya kayak gimana. *tak perlu kujelaskan secara detail
Dan masalah pun dimulai setelah itu. Paginya dia terlambat masuk sekolah. Jadi dia buru-buru masukin semua bukunya ke dalam tas, termasuk buku yang ada gambar Ming nya. Nah, warnanya buku itu sama persis sama buku tugasnya. Dia ngga sengaja ngumpulkan buku itu, dan baru sadar setelah temennya minta contek. Pas dia balik ke kantor, dia udah ngga nemuin bukunya. Ternyata oh ternyata, buku itu sudah dibawa ke kelas oleh seseorang dan dikasihkan ke Ming.
Ironisnya, buku itu ngga cuma dibaca Ming doang. Tapi temen-temen
sekelas Ming juga. Jelaslah Pong malu. Apalagi dia dilempari buku itu di depan
banyak orang. Usul punya usul, temennya Pong tahu siapa orang yang ngasihkan
buku itu ke Ming. Dan ternyata orang itu adalah May Who. Ya, dia orang yang
ngambil buku-buku tugas kelas Pong ke kelasnya.
May Who ini adalah seorang gadis yang punya aliran listrik
di tubuhnya. Listrik itu akan aktif saat jantungnya berdebar-debar. Entah karena
kelelahan, sedih bahkan seneng. Di sekolah itu, tidak ada seorangpun yang tahu
tentang listrik di tubuhnya. Tapi Pong tahu. Lalu Pong pun meluncurkan aksi
balas dendamnya dengan menggambar tentang May yang memiliki kekuatan super
berupa listrik. Gambarnya itu disalin banyak, lalu dibagi-bagikan ke seluruh
sekolah.
May & Pong |
Selanjutnya … silahkan tonton sendiri XD Spoiler itu nggak
keren loh, jadi aku cuma bisa membahas tentang film ini sampai sini saja.
After all, film
ini bagus! Cocok untuk segala usia. Komedinya pun ngga garing-garing banget. Dari
awal nonton sampai filmnya selesai, aku sampai ngga bisa berhenti ngakak. Malah
aku nonton film ini sudah 2 kali. Lucu banget >< Mana pemainnya masih
muda-muda. Aku shock pas tahu kalo
Pong itu kelahiran 96, trus May itu 97 >< Whaaa! Usianya nggak beda-beda
jauh sama aku :”D Ada tokoh bernama Fame yang pintar dalam segala bidang. Dia
ganteng. Kelahiran 94. Tapi untuk aku, aku lebih suka Pong sih. Gantengnya
nggak bikin overdosis, natural Asia gitu. Recommended banget lah buat
kalian-kalian yang suka genre schoollife sama romance yang nggak bikin diabetes.
Cuma sayangnya gitu. Endingnya gantung. Menurutku hampir
semua film Thailand endingnya mesti
gantung. Tanggung banget sumpah :”D
Okelah. Ulasannya sampai sini aja. Lain kali aku bakal balik
sama ulasan film/drama keren lainnya.
Terima kasih yang udah baca. See you ^^