Hai, ketemu lagi sama saya. Tahun ini baru sempet buat dua
postingan ya, itu pun postingan yang diikutkan untuk lomba giveaway dan satunya
lagi postingan soal K-pop. Nah sekarang, aku comeback dengan review film. Selain K-pop dan artikel-artikel,
rencananya aku mau buat ini blog biar hits karena review film nya. Film-film
yang aku review itu sudah kutonton loh, jadi ngga cuma omong kosong doang
wkwkw.
Sekarang aku mau ngereview film hits dari Korea Selatan
berjudul ‘Train to Busan’. Siapa
hayo yang masih belum kenal film ini? Yee masa’ ngga kenal sih. Ini film
langsung jadi terkenal begitu dirilis. Tema yang diangkat bukan cinta-cintaan
remaja ala drama Korea biasanya, tapi ini mengusung tema thiller. Ngeri ya.
Sebenernya, aku tuh udah nonton dari jauh-jauh hari cuma
baru bisa ngereview sekarang. Awalnya, begitu dirilis, aku ngga berminat
nonton. Biasa, di film itu ngga ada bias, jadi ogah. Tapi, entah kenapa aku
jadi penasaran. Nah akhirnya bulan November lalu aku nonton deh. Ngga sendirian,
tapi berdua sama kakak. Yang bener aja sendirian wkwkw.
Awal cerita aja, udah dark
banget. Belum-belum aku udah merinding. Jadi awalnya tuh, ada seorang anak cewe
yang ngga begitu diperhatikan sama ayahnya. Setiap ulangtahun, ayahnya cuma
ngasih dia hadiah. Sedangkan ibunya tinggal di Busan, udah cerai gitu sama
ayahnya. Nah pas ulangtahunnya ini, si anak cewe nolak pemberian ayahnya
soalnya sama kayak hadiah tahun lalu. Trus dia minta liburan ke Busan, nemuin
ibunya. Awalnya si ayah nggak mau, sibuk kerja. Tapi begitu dipaksa sama
neneknya, akhirnya mereka pun pergi ke Busan naik kereta.
Di kereta, awalnya kondisinya tenang-tenang aja. Tepat sebelum
keretanya jalan, seorang cewe tiba-tiba lari masuk ke kereta, trus ngunci diri
di toilet. Nah ternyata cewe ini udah terserang virus zombie itu. Dia berusaha
menahan infeksinya tapi ga bisa. Trus dia minta pertolongan seorang petugas
kereta, lah si petugas ini malah kena gigit. Jadi awal mula penyebaran virusnya
itu dari si cewe yang tiba-tiba masuk ke kereta tadi.
Ceritanya dari awal sampai akhir menegangkan banget. Apalagi
pas hampir semua orang di kereta itu terinfeksi, yang tinggal menyisakan anak
itu, ayah si anak, seorang calon ayah dan ibu yang sedang hamil, nenek-nenek,
sepasang remaja, si masinis sama gelandangan gitu. Nah mereka ini berusaha
untuk bertahan hidup. Ada satu bapak-bapak yang ngeselin banget di cerita ini.
Dia tuh modelnya nggak sabaran dan cuma mementingkan diri sendiri. Pokoknya
bikin kesel.
Nonton ini bikin perasaan campur aduk. Ya tegang,ya kesel,
ya terharu. Tapi afterall ceritanya
memang menarik, nggak monoton, jadi panteslah kalau populer. Ngga ada film lain
yang menyuguhkan sebuah kisah menarik tentang perjalanan ke Busan. Cuma
perjalanan ke Busan dengan kereta tapi ceritanya complicated banget.
Seperti biasa, aku nggak akan cerita panjang lebar wkwkwk.
Kalian harus nonton sendiri kalau mau tahu akhir ceritanya gimana. ‘Kan nggak
seru dong, belum nonton tapi udah tahu endingnya? Mending cari tahu aja sambil
nonton filmnya. Lebih greget.
Bagi yang punya gangguan jantung usahakan jangan nonton film
ini ya. Nanti kaget, banyak kejutan soalnya.
See you next time
^^