Ini adalah sebuah interview seorang kritikus yang membicarakan tentang keterkaitan antara kegiatan membaca BTS dengan kesuksesan yang diraih oleh BTS. Interview-nya panjang banget dan topiknya agak berat menurutku. Jadi mohon dibaca dengan pelan-pelan dan seksama supaya bisa dimengerti. Sebelum itu, tolong maafkan typo dan kesalahan penerjemahan.
Happy reading!
Kim Hosung: "Aku bisa melihat kalau keseluruhan proses membaca dapat memiliki arti-arti yang sangat berbeda. Pemikiran sejenis ini datang padaku. Kali ini, ketua dari budaya, daftar bacaan BTS. Aku sangat penasaran. Bagaimana dengan itu?"
Kim SungShin: "Sejak waktu debut mereka, BTS menggabungkan sebuah cerita dengan album mereka. Mereka menyampaikan musik yang diisi dengan apa yang mereka pikirkan dari mereka sendiri, membuat mereka pada dasarnya berbeda dari idol lain mana pun."
Kim HoSung: "Album mereka keluar dengan sebuah perkenalan-perkembangan-jalan memutar."
Kim SungShin: "Itu benar. Itulah mengapa berdasarkan popularitas mereka yang naik, situasinya adalah bahwa pesan yang BTS sampaikan pada dunia menggerakkan hati orang-orang dari seluruh dunia. Itulah mengapa mereka tidak hanya idola yang populer saja, tapi mereka dianggap fenomena penting dari generasi ini. Kau bisa melihatnya dengan cara begitu. Itulah mengapa saat ini ada tempat-tempat seperti grup akademik yang menganalisis rahasia kesuksesan BTS, menggiring pada banyak perspektif yang berbeda, tapi hanya ada satu bagian yang secara kolektif disetujui oleh semua ahli. Yakni bagian dari "ketulusan yang sesungguhnya". Imej mereka tidak hanya sesuatu yang dibuat oleh perusahan, mereka benar-benar menunjukkan diri mereka yang asli, menunjukkan kesungguhan hati ini."
Kim HoSung: "Adakah korelasi antara kesungguhan hati mereka dengan membaca?"
Kim SungShin: "Ada. Sesungguhnya jika kamu berusaha untuk memelihara kesungguhan hati ini, bukankah kamu secara konstan perlu untuk menghasilkan pemikiran yang sebenarnya? Itu pasti. Faktanya adalah orang-orang tidak sungguh-sungguh menyukai saat hanya pemikiran kosong yang dihasilkan. Itulah mengapa kebenaran bahwa mereka secara konsisten membaca buku sudah menjadi kebenaran yang terkenal. Itulah mengapa mereka memikirkan untuk diri mereka sendiri melalui kegiatan membaca mereka yang konsisten, dan juga memproduksi sendiri pesan yang mereka sebarluaskan pada dunia. Khususnya leader BTS, RM yang dikenal sebagai seorang kutubuku. Buku yang dikatakan telah dibacanya dengan cepat juga menjadi bestseller."
Kim HoSung: "Buku jenis apa itu?"
Kim SungShin: "Saat itu adalah akhir Oktober tahun lalu. RM bilang sebelum dia pergi untuk LY World Tour, kalau dia membaca buku karya Yoo Shimin berjudul "How To Live", yang meninggalkan kesan yang dalam padanya. Itu merupakan buku yang dipublikasikan pada tahun 2013. Buku itu akan menjadi tulang punggung dari seri baru yang akan dirilis. Itu akan menjadi tulang punggung dari album berjenis itu. Menjadi dikenal dengan cara ini, bukunya menjadi bestseller, melewati semua rangking lainnya, dan menjadi sebuah topik dari pembicaraan lagi."
Kim HoSung: "Buku yang diduga dibaca RM adalah buku karya Yoo Shimin "How Will I Live". Bagaimana dia memperkenalkan buku sejenis ini?"
Kim SungShin: "Pada kasus dari buku ini, Yoo Shimin menulis cerita semacam ini: 'Ini kelihatannya sedikit terlambat tapi mulai dari sekarang, daripada melakukan apa yang HARUS kulakukan, aku memutuskan melakukan apa yang INGIN kulakukan dalam hidup.' Ini juga merupakan sebuah buku yang serupa menceritakan dunia yang dia lalui [pada karirnya] sebagai seorang penulis. Seperti halnya bagaimana ini dijelaskan, RM mengatakan, "Melalui buku ini, aku mampu untuk memikirkan kembali mengenai apa artinya untuk menjalani kehidupan yang baik" di beberapa wawancara. Sebagai seorang artis, dia menyampaikan pemikiran dalamnya dan di wawancara yang sama dia mengatakan, "Aku memiliki ketertarikan yang amat sangat terhadap bagaimana aku bercampur dengan dunia ini, dan bagaimana, di banyak cara aku berkontribusi pada masyarakat, dan apakah aku bagian dari kesatuan suportif" dan juga mengatakan, "Bahkan jika [ide] ini bukan bagian dari rencana baru Bangtan, aku secara pribadi ingin mengekspresikan ide ini sendiri."
Kim HoSung: "Sebagai seseorang dari status sosial, kelihatannya seperti kalimat seperti ini tampaknya menjadi kalimat yang sungguh-sungguh berasal dari refleksi diri peran mereka sendiri. Dari sudut pe-review penerbit, apa yang Anda pikirkan tentang kegiatan membaca bibliografi RM?"
Kim SungShin: "Fakta bahwa dia memilih [untuk membaca] buku 'Bagaimana untuk Hidup' oleh Yoo Shimin, dan benar-benar mendapat sumber pengetahuan dari itu mengartikan bahwa dia sangat melekat ke dalam cara dia menjalani hidupnya dan dia sungguh-sungguh mempertanyakan/merenungkan [tentang hal tersebut]. Itulah yang bisa kuasumsikan. Ada juga kalimat [dari buku] yang bisa kuasumsikan telah meninggalkan kesan yang dalam terhadap RM BTS."
Kim HoSung: "Bisakah Anda membacakannya secara langsung pada kami?"
Kim SungShin: "Haruskah? Saya akan bacakan bagian kecilnya untuk Anda."
"Sebuah pengelompokan dari setiap pemberian hari adalah yang menjadi hidupmu. Supaya kau menjalani kehidupan yang bermakna, setiap satu momen mesti melimpahkan kebahagiaan, kegembiraan, ekspektasi, dan rasa dari ekstasi. Bagaimana pun, kita masih lupa. Kita mengisi hidup kita hari ini dalam kebencian dan kemarahan orang lain. Meskipun seseorang mungkin memiliki uang yang sangat banyak, mereka menghabiskan hidup mereka dengan bekerja keras, berusaha untuk membuat uang yang LEBIH BANYAK. Meskipun seseorang sudah berada di posisi tinggi, supaya mereka mencapai tempat yang lebih tinggi, mereka memampatkan kebahagiaan yang mereka bisa dapatkan hari ini untuk besok. Kita bahkan tidak menanyakan apa arti hal-hal semacam ini melekat di hidup kita. Bagaimana pun, seperti kita membalik pada halaman terakhir dari takdir kita, itulah saat kita menyadari kita telah menjalani kehidupan yang tidak bermakna dalam kesia-siaan. Kita tidak bisa putar balik kepada hidup yang telah kita jalani, sehingga kita tidak pernah bisa menemukan kegembiraan yang bisa saja datang dari kehidupan yang telah hilang itu." (hal. 47, "Bagaimana untuk Hidup" oleh Yoon Shimin.)
Kim HoSung: "Aku yakin bahwa jika pesan ini dibaca oleh generasi muda yang terlekat di masyarakat dengan banyak kesulitan, mereka akan mampu menerima harapan darinya. Aku yakin itu."
Kim SungShin: "Penulis Yoo Shimin hampir berusia 60 tahun, bukan? Bukan hanya itu benar, tapi aku juga berpikir bahwa [bukunya] mengisahkan sebuah cerita dan berisi kalimat-kalimat yang pastinya bisa berelasi pada orang-orang muda. Ini hanyalah sebuah daftar bacaan dari teman muda kami, BTS, yang bagaimanapun aku percaya bahwa jika orang-orang terus mengikuti buku-buku yang mereka baca, itu akan menjadi sebuah pengalaman yang berarti bagi setiap orang tanpa menghiraukan usia atau pekerjaan. Ia memiliki kedalaman, dan nilai bagi generasi kami, sehingga aku betul-betul merekomendasikan orang-orang itu untuk terus mengikuti buku-buku yang mereka baca dan membaca [buku-buku itu] untuk diri mereka sendiri."
Kim HoSung: "BTS kita, yang tumbuh menjadi artis global, kuharap mereka semakin meluas ke depan seiring waktu, meraih imej yang terkemuka di pasar global. Aku mengerti pemikiran bahwa satu caranya adalah fakta bahwa mereka membaca buku. Terakhir, mendiskusikan pemimpin yang memimpin generasi ini. Pembaca yang membaca buku, jika Anda dapat mendefinisikan para pemimpin?"
Kim SungShin: "Presiden Moon, yang membaca 'Noodle' oleh Kim Sung Dong adalah seorang pembaca yang tidak membaca "cerita monyet" dari 'New Journey to the West' (Variety show Korea). Kita memilihnya seperti ini untuk sekarang. Juga RM BTS yang membaca 'Bagaimana untuk Hidup' oleh Yoo Shimin, adalah seorang pembaca yang membuktikan bahwa bahkan pembaca bisa menggerakkan dunia."
eng: SPOTLIGHTBTS
indo: Najla Al-faiq