Review dan Sinopsis Film Let Me In (2010)



Halo, kali ini aku bawa lagi review film. Untuk filmnya aku pilih film Let Me In yang dirilis tahun 2010. 

Sebenernya alasan memilih menonton film ini tuh karena salah satu track di album ENHYPEN yang berjudul Let Me In (20 Cube). Kebetulan konsepnya ENHYPEN juga vampir gitu, makanya aku penasaran kayak gimana sih filmnya. 

Baca juga : Terjemahan Lirik Lagu ENHYPEN - Let Me In (20 Cube) 

Langsung aja, film ini adalah film tentang persahabatan antara vampir dengan manusia. Film yang tayang tahun 2010 ini adalah remake dari film asal Swedia dengan judul Let The Right One In. Merupakan film dengan genre horor romantis yang berlatar di Los Alamos, New Mexico tahun 1980-an. 

Sinopsis Let Me In sendiri dimulai dari chaos di dalam sebuah ambulans, yang mana membawa seorang pasien korban kecelakaan yang menyiram wajahnya sendiri dengan air keras ke sebuah rumah sakit. Begitu sampai di rumah sakit, detektif kepolisian--yang tidak disebutkan namanya--mencoba untuk berbicara dengan pria tua korban kecelakaan itu, namun belum sempat diinterogasi, pria tua itu sudah duluan bunuh diri dengan melompat lewat jendela kamar rawat inap rumah sakit (lupa lantai berapa). 

Baca juga : Biodata dan Fakta Menarik Jake ENHYPEN

Setelah itu penonton akan dibawa untuk flashback ke 2 minggu sebelum kecelakaan tersebut terjadi. Mungkin agak kurang nyambung dengan pembuka filmnya, karena di sini akan diperlihatkan sosok anak kecil laki-laki berusia 12 tahun bernama Owen yang sedang duduk-duduk sambil mendendangkan sebuah lagu di taman dekat rumahnya. 

Owen kemudian dipanggil ibunya untuk pulang, makan malam. Nah setelah makan malam itu, Owen ke kamar, mengintip tetangga-tetangganya. Ada tetangga yang merupakan pasangan, ada juga tetangga seorang pria yang sedang fitness. 

Baca Juga : Review Film 12 Feet Deep (2017)

Nah di saat asik-asiknya mengintip tetangga itu, dia tiba-tiba ngeliat ada taksi yang berhenti depan apatemen/flat nya gitu. Turunlah seorang gadis seusianya & seorang pria tua yang bawa koper. Rupanya dua orang itu adalah tetangga barunya yang pindah ke apatemen pas sebelahnya. Yang membuat Owen penasaran dengan gadis itu adalah gadis itu tidak memakai alas kaki, padahal sedang musim salju dan tanah tertutup salju.

Esok harinya, ditampilkan bagaimana keseharian Owen di sekolah. Owen itu ternyata adalah anak yang menjadi sasaran bullying dari anak bernama Kenny beserta 2 temannya. Dia dibully dengan panggilan "little girl". Sayangnya dia tidak bisa melawan mereka karena ya badannya kecil, kalah jumlah juga dengan anak-anak yang membully nya. 

Baca Juga : Review Drama 'Signal' (2016) 

Pulang dari sekolah, malam hari, Owen bertemu dengan gadis tetangga barunya itu untuk pertama kalinya. Mereka awalnya engga banyak bicara, karena gadis itu terlihat dingin & menjaga jarak dari Owen. Bahkan bilang ke Owen "kita ga bisa berteman", bikin Owen jadi bete trus ninggalin gadis ini gitu aja. Di malam ini juga Owen melihat pria tua yang tinggal bareng gadis itu--yang dia kira ayah si gadis--sedang keluar malem-malem sambil bawa sesuatu gitu, dia lihatnya pake teropong dan sempat bertatapan dengan pria tua itu. 

Tapi esok harinya (kalau ngga salah), mereka bertemu lagi malam hari di taman depan apartemen. Disini Owen bertanya kenapa gadis bernama Abby itu nggak pake alas kaki. Di sini juga Abby tertarik dengan rubik yg dipegang Owen. Owen kasih rubik itu ke Abby, trus ditinggal gitu aja Abby di sana karna dia dipanggil ibunya buat masuk ke apartemen. 

Nah pada saat pertemuan kedua ini, Abby itu sebenernya lagi kelaparan. FYI, Abby adalah gadis vampir. Jadi malam sebelumnya, pria tua yang tinggal bareng dia bernama Thomas itu keluar malem-malem buat nyari darah. Thomas ini udah berhasil membunuh seorang pria muda dan udah diambil darahnya ditampung di botol. Tapi sial banget karena jalannya licin akibat salju, dia kepleset dan botolnya itu jatuh, tumpah semua darahnya. Alhasil dia pulang tangan kosong, ga bisa kasih darah buat Abby. 

Nah di malam kedua itu, Abby menahan lapar. Dia main rubik punya Owen, tapi setelah itu tiba-tiba perutnya berbunyi (krucuk), trus dia ga sengaja jatuhin rubik itu sebelum pergi. 

Pergi kemana?

Inilah awal mulanya Abby menunjukkan diri sebagai vampir. 

Dia pergi ke lorong (ga tau gimana jelasinnya), bertingkah kayak anak hilang gitu, duduk di lantai memeluk lutut. Dan itu menarik perhatian seorang tetangganya (yang dilihat Owen sedang fitness). Pria tetangganya ini ingin membantunya pulang. Abby bilang dia minta gendong karena kakinya sedang sakit. Nah pas digendong ini, Abby langsung menyerang pria itu dengan mengoyak bagian lehernya lalu diminum semua darahnya sampai orang ini mati. 

Pulangnya, Abby diamuk sama Thomas karena dia harus membereskan masalah yang dibuat Abby. Marahnya Thomas membuat keributan hingga terdengar sampe ke kamarnya Owen. Di sini Owen mulai curiga, dia bahkan melihat Thomas keluar dari apartemen masih sambil marah-marah. 

Pria yang dibunuh sama Abby itu dibuang ke sungai. 

Sejak mendengar keributan dari apartemen Abby ini, Owen makin gencar deketin Abby. Dia bahkan buat kode morse di kertas buat Abby untuk mereka bisa saling berkomunikasi lewat ketukan-ketukan di dinding kamar Owen. 

Baca juga: Review Drama 'The Player' (2018)

Lalu kapan Owen tau Abby adalah sesosok vampir? Spoiler dikit, Owen tau saat dia mengajak Abby ke suatu apartemen kosong dan mengajak Abby untuk membuat perjanjian darah. Dia melukai tangannya sendiri sampe berdarah, nah melihat darah, Abby langsung bereaksi dengan menjilat darah yang netes ke lantai. 

Setelah itu Abby kabur dan malah menyerang tetangganya yang lain, yang pasangan, lebih tepatnya menyerang wanita dewasa. Sialnya wanita ini engga sampe mati. Dia dibawa ke rumah sakit, malah berubah jadi vampir, memakan dirinya sendiri. Tapi wanita ini langsung mati sih, karena suster buka gorden, dan cahaya matahari langsung membakar tubuhnya. 

Trus gimana dengan reaksi Owen setelah tau kalau ternyata Abby bukan gadis biasa seperti yang dia yakini selama ini? Dan gimana ceritanya kok Thomas bisa kecelakaan dan menyiramkan air keras ke wajahnya sendiri? 

Ya nonton dong hehe. Durasi filmnya 1 jam lebih. Bener-bener bikin tegang dan bikin triggered. Tidak disarankan bagi yang engga biasa nonton film sadis. Film ini mengandung unsur kekerasan, ada pembunuhan, darah, pembullyan, dsb. Romantisnya juga ada sih, tapi itu semacam bumbu-bumbu aja di film ini, bukan topik utamanya.

Well, untuk rating aku kasih 9. Dari sini juga aku dapet inspirasi untuk bikin cerita dengan tema vampir. Jalan ceritanya ya umum sih, happy ending kok tenang aja hehe. Udah ya spoilernya. Silahkan ditonton sendiri untuk tau kelanjutan ceritanya. Thanks sudah baca. [Na]